Wednesday, April 26, 2006

(mantan calon) ARSITEK


My hubby, Arrie, biasanya saya dan anak-anak panggil dia "ayah". Sekolahnya sih, energi tapi hobinya... desain rumah.
Dulu, waktu kami baru nikah, setiap habis maen ke rumah sodara, teman or siapa aja, pulang ke rumah langsung ambil kertas dan gambar corat-coret. Katanya: "nda, ini lho denah rumah si oom ini, tante itu"
Saya sampai terheran-heran, how comes he knows it in detail, well saya yang sekolah di Sipil aja gak interes sama detail denah rumah orang.
Semalem, dan juga malem-malem sebelumnya, dia gak bisa tidur, pagi-pagi katanya masih ngantuk, lho kenapa yah? eh... taunya semaleman dia pusing mikirin desain kantornya yang baru. Padahal, kantornya itu udah hire design interior dari sebuah biro arsitek terkenal di Jakarta.
Wah.. saya sampai berdecak kagum, koq ya sempat-sempatnya sampai gak bisa tidur?

Ternyata, asyik juga hobi suamiku itu, gambar sana-gambar sini, hasilnya wow... it's a great design I think. One day, kalo kami pensiun, mungkin bisa buka jasa kontraktor bangun rumah, seperti yang sedang menjamur di Jakarta ini. Tinggal cari temen yang bisa supply bahan bangunan dan perabot, jadi deh sebuah perusahaan kontraktor. Who knows ya?

Tuesday, April 25, 2006

Rumah Kontrakan


Wah susah juga ya cari kontrakan di Jakarta ini, padahal kalo saya lewat sambil jalan-jalan dengan anak dan suami buanyakk bgt rumah - rumah petak itu berjejer sepanjang jalan, tapi ketika saya coba untuk bantu temen yang lagi cari kontrakan di daerah saya (pejaten barat) koq semuanya penuh sampe ke gang-gang yang seumit-umit.

Wow.. ternyata bisnis kontrakan masih seger juga nih untuk dijadikan alternatif investasi.
Coba bayangkan, kalo kita punya tanah nganggur sekitar 200 meter persegi aja di Jakarta ini, dihitung-hitung bisa dibuat 6- 8 unit rumah kontrakan. Misalnya, satu rumah itu kita kontrakkan sebulannya sekitar 1 juta so.. pendapatan dari sewa kontrakan aja udah 8 juta, wah... gak usah kerja deh. Amiin...amin...

Jika tanah di daerah saya sekarang ini rata-rata 3 juta per meter, berarti saya harus mengeluarkan biaya 600 juta untuk tanah seluas 200 m, dan untuk membangun rumah ukuran 20 meter persegi dibutuhkan biaya 30 juta berarti sekitar 240 juta untuk membangun. Total pengeluaran sekitar 850 juta.

Yah.. ternyata lam juga ya BEPnya he..he... 12 TAHUN!