Sedikit berbagi tentang kebahagian dan syukur kami atas rahmatNYA
Friday, June 09, 2006
SWEDEN
Mungkin bagi sebagian banyak orang, Sweden sangat asing, negeri kecil nun jauh di ujung utara bumi ini.
Gak sengaja ketemu suami saat demo menentang penyerbuan US ke Irak, saya masih ingat sekali, March 2003, sebenernya sudah spring tapi, karena Stockholm jaraknya hanya beberapa ratus kilometer saja dari Kutub Utara, bulat maret masih penuh salju, di udara yang dingin sambil berteriak: Stoppa kriget! Nu! Nu! Nu! Stop War! Now! Now Now! ada seorang laki-laki Indonesia juga yang ikut dalam rombongan demo itu, fisrt time I met my hubby:)
Anakku yang pertama, Arsya, juga lahir di sana, walau dia tidak pernah merasakan Sweden yang sesungguhnya karena hanya 2 bulan kemudian kami pindah ke Jakarta, tapi setidaknya seumur hidupnya ia akan menuliskan Stockholm sebagai tempat lahirnya.
Sweden, negara kecil di Scandinavia, dengan penduduk hanya 8,8 juta jiwa dan hampir 40% nya adalah imigrant, terkenal dengan negara kaya dan tidak suka perang. Bangsa viking yang dikabarkan sebagai suku asli adalah bangsa pelaut. Vasa Ship, saksi sejarah kejayaan bangsa viking di laut.
Temperaturnya yang sangat dingin pada musim dingin (-20 cel) dan tidak juga panas pada musim panas, rekor terpanas tahun 2003 hingga 27 derajat cel. Pinggir pantai yang sangat indah tempat melepas lelah bersama camar yang menari dan berebutan mematuk potongan roti yang kami lemparkan.
Carl XVI Gustaf raja Sweden saat ini sangat bersahaja, tidak terlalu kentara batasnya dengan rakyat biasa, bahkan, alm. Anna Lindh, Foreign Minister yang tertembak 9 september 2004 ketika sedang belanja di NK Supermarket biasa mengendarai sepeda ke kantor. Bentuk pemerintahan Constitutional Monachy menjadikan Goran Persson sebagai Prime Minister untuk memimpin Sweden.
Toleransi agama yang sangat tinggi, sehingga sangat mudah kita menemukan masjid di tengah kota lengkap dengan kubah dan tulisan arab, tak kalah dengan gereja tua ortodoks berhadapan dengan gereja protestan dan masjid dalam satu lingkungan. Sekolah khusus muslim, pemandangan yang sangat biasa melihat wanita berjilbab dan laki-laki bersorban, hingga pembawa acara TV untukprogram boga, Nadia, seorang muslimah berjilbab dan tak segan untuk menolak makanan yang tidak halal pada saat on air.
Hope, we can visit there one day, with all my family.
I wrote my memory to Sweden.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment